Bank Permata Syariah Jakarta Pusat
Cari Bank Permata di Jakarta Selatan
Jakarta Mori Tower Lantai 30, 31, dan 32 Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41 Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10210
Gedung Graha Lippo JI. Boulevard, Diponegoro Nomor 101 Bencongan lndah,Kelapa Dua
Kabupaten Tangerang 15810
Gedung Ariobimo Sentral, Mezzanine Floor, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav 5, Jakarta Selatan 12950G
Jalan Kapten P. Tendean No.12-14A
Jl. Mr. Mohd. Hasan No. 89 Batoh, Lamcot, Kec. Darul Imarah, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh - 23245
Trinity Tower, 6-9 Fl.,
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C22 Blok IIB
World Trade Centre 2 Lantai 4. JI. Jend. Sudirman Kav. 29-31,
Jakarta Mori Tower Lantai 30, 31, dan 32 Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41 Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10210
Gedung Graha Lippo JI. Boulevard, Diponegoro Nomor 101 Bencongan lndah,Kelapa Dua
Kabupaten Tangerang 15810
Gedung Ariobimo Sentral, Mezzanine Floor, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav 5, Jakarta Selatan 12950G
Jalan Kapten P. Tendean No.12-14A
Jl. Mr. Mohd. Hasan No. 89 Batoh, Lamcot, Kec. Darul Imarah, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh - 23245
Trinity Tower, 6-9 Fl.,
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C22 Blok IIB
World Trade Centre 2 Lantai 4. JI. Jend. Sudirman Kav. 29-31,
Semua Bank Permata di Jakarta Barat
Semua Bank Permata di Jakarta Selatan
Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk. berganti nama menjadi PT Bank Aladin Syariah Tbk.
Keputusan tersebut mengacu pada hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada Rabu (7/4/2021). Perubahan nama tersebut akan efektif setelah memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang.
Dyota Marsudi, selaku Presiden Direktur yang baru, mengatakan perseroan melihat Aladin sebagai brand yang memenuhi kriteria ramah di telinga publik, mudah diingat, memiliki asosiasi yang positif namun tidak eksklusif bagi kalangan tertentu saja.
"Jika dilihat suku katanya, Aladin memiliki arti yang mendalam. Ala berarti dengan atau di atas, sedangkan Din berarti way of life atau faith," ujar Dyota dalam keterangan resmi, Jumat (9/4/2021).
Aladin diharapkan dapat menjadi representasi merek yang dinamis dan dapat merangkul berbagai kalangan dengan beragam latar belakang.
Dyota menambahkan pergantian nama ini bukan sekadar proses merubah nama dan logo, melainkan juga sebuah transformasi menjadi bank yang lebih relevan, merangkul dan dekat kepada masyarakat masa kini melalui pendekatan digitalisasi.
"Di samping itu, kami juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua nasabah kami," lanjutnya.
Bank Aladin Syariah masih akan melanjutkan pengenalan nama, logo berikut tagline baru dalam acara peluncuran pada beberapa bulan ke depan. Langkah ini menjadi salah satu upaya untuk lebih mendekatkan citra baru perseroan kepada nasabah dan masyarakat.
RUPSLB juga telah menyetujui untuk mengangkat 4 anggota Direksi dan 1 Presiden Komisaris baru yang akan berlaku efektif setelah dinyatakan lulus fit and proper test dan telah memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun kelima pejabat baru tersebut adalah sebagai berikut:
- Presiden Komisaris (Independen): Nurdiaz Alvin Pattisahusiwa
- Presiden Direktur: Dyota Marsudi
- Direktur Digital Banking: Firdila Sari
- Direktur Keuangan dan Strategi: Willy Hambali
- Direktur Teknologi Informasi: Budi Kusmiantoro
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
PT Bank Permata Tbk (berbisnis dengan nama Permata Bank) adalah anak usaha Bangkok Bank yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 301 kantor cabang, 4 kantor cabang bergerak, 23 titik pembayaran syariah, dan 925 ATM yang tersebar di 62 kabupaten/kota di Indonesia.[2][3]
Pada tahun 2000, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) merekapitalisasi PT Bank Bali Tbk. Pemerintah Indonesia menjadi pemegang saham utama dan pada tahun 2002 PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot digabung (merger) dengan nama PT Bank Permata Tbk sampai sekarang.
Pada tahun 2004, Standard Chartered dan Astra International masing-masing mengambil alih 25,86% saham bank ini, sehingga keduanya bersama-sama menjadi pengendali bank ini, dan pada akhir tahun 2004, keduanya meningkatkan kepemilikan sahamnya di bank ini masing-masing menjadi 31,55%. Pada tahun 2006, keduanya kembali meningkatkan kepemilikan sahamnya di bank ini menjadi 89,01%. Pada tahun 2010, bank ini mengakuisisi PT GE Finance Indonesia, dan kemudian mengubah nama perusahaan tersebut menjadi PT Sahabat Finansial Keluarga. Pada tahun 2010 juga, untuk pertama kalinya, bank ini berhasil mencatatkan laba bersih sebesar lebih dari Rp 1 triliun. Setahun kemudian, untuk pertama kalinya, bank ini juga berhasil mencatatkan aset sebesar lebih dari Rp 100 triliun.
Pada tahun 2014, perusahaan ini resmi menguasai 25% saham PT Astra Sedaya Finance, namun kemudian dilepas pada tahun 2018. Pada tanggal 13 Desember 2019, Bangkok Bank mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi mayoritas saham bank ini.[4] Pada tahun 2020, Bangkok Bank resmi membeli 89,12% saham bank ini, dan kemudian ditingkatkan menjadi 98,71%. Sesuai arahan dari Otoritas Jasa Keuangan, PT Bangkok Bank Indonesia lalu mengintegrasikan kantor cabangnya di Jakarta, serta kantor cabang pembantunya di Medan dan Surabaya ke dalam bank ini.[2][3]
Pada tanggal 27 September 2024, di hari jadinya ke-22 tahun, Permata Bank meluncurkan logo baru dengan simbol bunga seroja (lotus) yang sama dengan Bangkok Bank.[5]
Pada tahun 2019, layanan Permata Bank memperoleh 5 penghargaan Satisfaction Loyalty & Engagement (SLE) Award 2019 berdasarkan survei Infobank dan Marketing Research Indonesia (MRI), salah satunya adalah peringkat #1 untuk kategori OVERALL-ENGAGEMENT INDEX 2019 (bank umum konvensional / bank buku 3). Layanan Nasabah PermataTel telah meraih penghargaan Contact Center Service Excellence Award 2019 untuk 10 kategori, dari Majalah Service Excellence. Di kategori produk, kartu kredit, kartu debit dan Unit Usaha Syariah Permata Bank meraih peringkat I & II untuk Digital Brand Awards 2019 oleh Majalah InfoBank. PermataBank juga meraih sejumlah peringkat service excellence di kategori Bank Umum dan Bank Unit Usaha Syariah, dalam Banking Service Excellence Award 2020 oleh majalah InfoBank bekerjasama dengan Market Research Indonesia.[butuh rujukan]
Bank Nano Syariah atau Nanobank Syariah adalah sebuah bank umum syariah swasta non-devisa di Indonesia. Merupakan bank terbaru dan pertama didirikan pada periode 2020-an, kepemilikannya berada di bawah PT Bank Sinarmas Tbk[2] dan termasuk di bawah holding PT Sinar Mas Multiartha Tbk, kelompok usaha finansial milik Sinar Mas.
Bank Nano Syariah bermula sebagai Unit Usaha Syariah dari PT Bank Sinarmas Tbk, yang mulai beroperasi pada 18 November 2009.[3] UUS yang diberi nama Bank Sinarmas Syariah (alternatif: Bank Syariah Sinarmas) ini berdiri berdasarkan persetujuan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP. Dpg/2009[4] pada 30 Oktober 2009. Saat itu modalnya ditetapkan sebesar Rp 100 miliar dan hanya memiliki 1 kantor saja.[5] Kinerjanya kemudian berkembang, sehingga pada Juni 2022 telah mencatatkan aset sebesar Rp 7,2 triliun[6] dan memiliki jaringan kantor yang tersebar di sejumlah provinsi.[7] Layanan yang diberikan seperti penyaluran zakat,[8] tabungan haji[9] dan penyaluran kredit syariah.[10]
Melalui RUPSLB Bank Sinarmas pada 14 Juni 2022, diputuskan bahwa UUS Bank Sinarmas akan dipisahkan (spin-off) menjadi bank umum syariah. Kebijakan ini diambil sebagai langkah menyambut upaya pemerintah memperluas perbankan syariah di Indonesia. Sebagai persiapannya manajemen bank telah menyiapkan dana Rp 510 miliar sebagai modal awal BUS yang akan dibentuk.[11] Bank hasil spin-off ini bernama Bank Nano Syariah yang masih dikuasai Grup Sinar Mas. Bank ini berencana mengusung perbankan digital (yang belakangan menjamur di Indonesia), namun dengan pendekatan sentuhan personal (human touch).[12] Bisa dikatakan Bank Nano Syariah merupakan bank umum syariah kedua yang beroperasi secara digital, setelah Bank Aladin Syariah. Namun, pembentukannya tidak seperti model bank tersebut yang pada umumnya melalui proses konversi dan akuisisi bank eksisting.
Setelah sempat diundur (yang awalnya ditargetkan akan selesai pada tahun 2022),[13] izin prinsip BUS diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada 14 Februari 2023,[11][14] yang dilanjutkan izin resmi dari lembaga yang sama pada 23 Agustus 2023 (SK Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-61/D.03/2023).[2][15] Komposisi pemegang saham BUS Nano Syariah dimiliki oleh PT Bank Sinarmas Tbk (51%), PT Sinar Mas Multiartha Tbk (24%), dan PT Asuransi Sinar Mas (24%) dan memiliki modal awal Rp 1 triliun.[1] Bank ini resmi mulai beroperasi efektif sejak 2 Januari 2024,[16] dengan seluruh aset (Rp 8,09 triliun),[17] kewajiban dan operasional (di 31 kantor)[18] UUS Bank Sinarmas Syariah telah dialihkan ke Bank Nano Syariah sehari sebelumnya.[2][19]
Pada hari yang sama bank meluncurkan produk perbankan digitalnya yang bernama Aira, sebagai pengganti aplikasi Simobi+ syariah. Nama "Aira" juga dilekatkan sebagai produk simpanan, kredit dan lainnya dari Bank Nano Syariah. Bank Nano Syariah diklaim sebagai lembaga keuangan syariah yang "dibangun berdasarkan prinsip perbankan syariah dengan solusi keuangan inovatif untuk memberdayakan pelanggan individu ataupun komunitas agar mencapai impian finansialnya serta berbagi kebaikan", serta "menabung kebaikan dengan mengutamakan unsur spiritual, bukan hanya keuangan semata".[20] Oleh karena itulah, Bank Nano Syariah akan mengembangkan sistem keuangan syariah berbasis teknologi modern.[17] Ditargetkan bank juga akan lebih berfokus pada sektor ritel dan dalam beberapa tahun kemudian sudah dapat melakukan penawaran umum perdana.[21]
Beberapa minggu kemudian bank ini resmi memperkenalkan dirinya ke publik dalam acara peluncuran di tanggal 18 Januari 2024,[22] yang juga diadakan serentak di kantor-kantor cabangnya di berbagai daerah.[23][24]