Dewi Dari Langit
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
sadang-jatirogo.desa.id - Dewi Songgo Langit merupakan salah satu tokoh dalam legenda rakyat Ponorogo. Nama Dewi Songgo langit memiliki arti menyangga langit. Sehingga diartikan bahwa jika mendekati Dewi Songgolangit sama halnya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Dewi Songgolangit digambarkan sebagai putri kerajaan yang rupawan serta memiliki budi pekerti yang terpuji. Hal ini membuat banyak pangeran dan bangsawan berhasrat untuk menjadikannya istri. Salah satunya adalah Prabu Klonosewandono, yaitu salah satu pangeran dari Kerajaan Bantarangin (salah satu kerajaan di dekat daerah Ponorogo), yang ingin mempersunting Dewi Songgolangit. Disebutkan bahwa Dewi Songgolangit memberikan syarat bahwa dia mau menikah dengan Prabu Klonosewandono dengan sebuah syarat. Syarat ini didapatkan Sang Dewi dengan memohon petunjuk dari Sang Hyang Widhi dengan bersemedi. Syarat itu adalah Dewi menginginkan sebuah pertunjukan yang belum pernah ada sebelumnya, sehingga pada akhirnya Prabu Klonosewandono berhasil mendapatkan hati Dewi Songgolangit dengan mempertontonkan kesenian baru dan hewan berkepala dua sesuai syarat yang telah diucapkannya.
Dengan mengusung tema Tarian Kolosal Dewi Songgo Langit, Pemerintah Desa Sadang mencoba untuk mengangkat kisah dari Dewi Songgo Langit dimasa lampau. Dimana dalam gelaran Jatirogo Carnival ini Pemdes Sadang menampilkan sosok Dewi Songgo Langit yang disimbolkan dengan sosok yang cantik rupawan yang berada di barisan terdepan. Disusul oleh pembawa banner yang bertuliskan judul dari tema karnaval "Tarian Kolosal Dewi Songgo Langit". Sang Dewi yang merupakan putri mahkota dari kerajaan diiring oleh beberapa dayang-dayang kerajaan.
Berada dibagian belakang dayang-dayang adalah rombongan para prajurit kerajaan yang setia mengawal Sang Dewi kemanapun Sang Dewi pergi. Dengan membawa panji kerajaan sebagai simbol dari kekuatan dan kebesaran kerajaan. Berdasarkan legenda yang menceritakan kisah Dewi Songgo langit yang dicintai oleh Seorang Bangsawan yakni Prabu Klonosewandono yang sangat mencintai dan menginginkan untuk mempersunting Dewi Songgo langit, namun Dewi Songgo langit memiliki persyaratan sebelum menerima Prabu Klonosewandono sebagai suaminya. Persyaratan tersebut yaitu membuat tontonan yang belum pernah ada sebelumnya. Disini kesenian yang dipertontonlan oleh Prabu Klonosewandono di gantikan oleh kesenian Jathilan yang terdiri dari beberapa penari jathilan. Selain tersebut juga ada kesenian barongan khas Desa Sadang dari Sanggar Seni Lestari Budoyo Desa Sadang. Kesenian tersebut dianggap sebagai kesenian yang belum pernah ada sebelumnya yang mana pada karnaval ini digunakan untuk mewakili permintaan Dewi Songgolangit yang dikabulkan oleh Prabu Klonosewandono.
Pemerintah Desa Sadang sengaja mengangkat kisah sejarah dari legenda masa lampau agar untuk mengingatkan kembali kepada kita akan sejarah masa lampau yang mana pada era milenial ini sudah jarang sekalai dan bahkan sudah tidak diminati oleh kaum muda milenial. Diharapkan dengan mengangkat tema legenda dari masa kerajaan masa lampau, generasi muda milenial mengenal kembali dan mau untuk mempelajarai dan melestarikan budaya serta sejarah Bangsa Indonesia di masa lampau. (@agus_sung)
sumber artikel : Wikipedia Ensiklopedia Bebas - Dewi Songgo Langit